Jakarta (14/8) Benang kusut permasalahan Sumber Daya Insani (SDI) di perbankan syariah hingga kini belum terurai, salah satu faktornya adalah kurang adanya kemauan political will yang dilakukan oleh pemerintah, hal ini yang mendorong kelangkaan SDI untuk menopang laju industri perbankan syariah. “Bayangkan jika sejak dulu adapolitical will, permasalahan ini tak akan berlarut-larut hingga saat ini, bahkan yang terjadi saat ini antara akademisi dan industri saling membingungkan dalam membuat format SDI perbankan syariah,”kata Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Agustianto dalam acara bincang-bincang Ramadhan yang diselenggarakan oleh Jurnalis Ekonomi Syariah di Jakarta, Senin (13/8) .
Diakui oleh pakar ekonomi syariah tersebut, hingga saat ini minat masyarakat untuk belajar ekonomi syariah sangat tinggi hal itu tercermin dari banyaknya kampus-kampus yang merupakan jaringan dari IAEI yang membuka program jurusan ekonomi syariah. Bahkan di Perguruan Tinggi (PT) seperti IPB, UGM, Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia telah membuka program ekonomi syariah, ini merupakan bukti bahwa ekonomi syariah memiliki peluan besar untuk dikembangkan di Indonesia.
Meski demikian, Agustianto sangat menyayangkan mengenai para dosen yang mengajar ekonomi syariah sangat sedikit sekali memiliki gelar Doctor atau Master dalam ekonomi syariah hal ini mengakibatkan kelangkaan para dosen yang mengajar ekonomi syariah di kampus-kampus tersebut. “ini semua harus menjadi perhatian pemerintah apalagi kebijakan ekonomi syariah sudah masuk dalam kebijakan nasional ketika Undang-Undang Perbankan Syariah telah disahkan. Maka pemerintah harus mampu mengintegrasikan dengan benar,”ucapnya.
Sementara, Direktur Direktorat Perbankan Syariah – Bank Indonesia (DPbS-BI), Edy Setiadi menyoroti tentang tiadanya the right man in the right place dalam penerimaan SDI di perbankan syariah. Banyak diantara perbankan syariah dalam rekrutmenya SDI banyak dari para lulusan sarjana non perguruan tinggi yang menyelenggarakan program syariah. Dengan adanya fakta tersebut, Edy menegaskan perlunya link and match antara akademisi dan para praktisi perbankan syariah. Link and march ini kedepanya akan terbentuk sebuah format SDI syariah yang sesuai the right man in the right place. “Tidak seperti sekarang ini dan saya rasa berpengaruh pada pengembangan bisnis industri perbankan syariah,”ujarnya.
Kebutuhan SDI Syariah hingga saat ini terus meningkat apalagi saat ini sudah ada 11 Bank Umum Syariah (BUS) dan 12 Unit Usaha Syariah dan puluhan BPRS, hal ini memberikan peluang tersendiri bagi masyarakat yang akan menjadi karyawan di bank syariah. Tapi, sangat disayangkan kesediaan SDI sangat lambat hal ini berpengaruh pada laju industri perbankan syariah.
Achmad K Permana, Sekretaris Jenderal, Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Abisindo) sependapat dengan BI, perlunya link anda match, namun ia menegaskan bahwa banyaknya karyawan bank syariah diterima dari perguruan non syariah adalah karena kompetisi performance personality. Menurutnya banyak para sarjana syariah gagal karena saat uji performance personality dan pemahaman dasar-dasar mengelola mengoperasikan bank syariah. “Saya melihat konsep syariah mereka mampu dengan baik tapi kebutuhan industri bukan hanya tahu konsep syariah tapi bagaimana performance bankers dan analisis mengoperasikan perbankan merupakan sesuatu yang mutlak harus dikuasai dengan benar,”cetusnya.
Untuk mencari SDI syariah yang baik, saat ini Achmad K Permana terus berupaya untuk berkomunikasi dengan IAEI dan lembaga perguruan tinggi yang lain sehingga kebutuhan SDI di perbankan syariah bisa teratasi.
Corolla Sedan Terbaik
Mobil Sedan Corolla
Mobil Sedan Toyota
Mobil Sedan
Grand New Corolla Altis
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Perbankan Syariah
dengan judul Soal SDI Syariah Ibarat Benang Kusut. Jangan lupa selalu kunjungi pbsstainmetro.blogspot.com, karena masih banyak artikel lainnya. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://pbsstainmetro.blogspot.com/2012/09/soal-sdi-syariah-ibarat-benang-kusut.html. Terima kasih!
Buat Teman-Teman yang mempunyai Artikel dan ingin di posting di Blog ini. Silahkan kirim Artikelnya ke alamat email ini : pbsstainmetro7@gmail.com atau KLIK DISINI. Yang Nantinya akan Kami cantumkan Nama Pengirim tersebut. Artikel dari temen-temen sangat berpengaruh terhadap perkembangan Blog D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro ini.
Bagikan Artikel "Soal SDI Syariah Ibarat Benang Kusut" ini ke :
Ditulis oleh:
"Perbankan Syariah STAIN Metro"
-
Thursday, 27 September 2012
Beri Komentar untuk : "Soal SDI Syariah Ibarat Benang Kusut" - D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro
Beri Komentar untuk : "Soal SDI Syariah Ibarat Benang Kusut" - D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro
Belum ada komentar untuk "Soal SDI Syariah Ibarat Benang Kusut"
Post a Comment