Naskah ini merupakan hasil dari penilaian Deputi asisten untuk
Kerjasama Penelitian dilakukan oleh beberapa peneliti. Melalui berbagai
perbaikan, hasil ini itu kembali terbungkus oleh penulis disesuaikan
format naskah jurnal. Diskusi tentang koperasi selalu masih menarik,
meskipun selalu mengundang pertanyaan yang tidak jarang tidak
proporsional. Tidak semua pertanyaan dapat dijawab dalam dokumen
penilaian, namun diharapkan bisa memberikan warna tampilan lain &
bisa menjadi pertanyaan baru. Namun, hal yang menarik dari penilaian ini
adalah bahwa dari sudut pandang disiplin manajemen bisnis, perubahan
lingkungan bisnis global semua lebih membujuk organisasi koperasi
menerapkan disiplin manajemen modern untuk merumuskan tujuan &
strategi realokasi, restrukturisasi & sumber daya ke arah yang lebih
inovatif untuk menghasilkan keunggulan kompetitif di pasar. Dari sudut
pandang yang bersangkutan, praktek manajemen sekarang telah ditinggalkan
& menjadi tidak relevan dengan mengejar periode. Hal ini, yang
mencerminkan pertumbuhan luggish koperasi, bahkan stagnan di Indonesia
yang ditunjukkan oleh efek dari kelemahan penting dalam menerapkan
fungsi manajemen.
Terkait dengan kondisi ini, Stoner menyatakan bahwa globalisasi menyumbang tiga fenomena yang saling berkaitan yaitu faktor kedekatan, lokasi dan sikap. Apabila disatukan, ketiga faktor tersebut menekankan suatu susunan kompleksitas yang belum pernah terjadi dan dihadapi sebelumnya oleh para manajer organisasi bisnis. Globalisasi mendorong sikap baru yang lebih terbuka dalam mempraktekkan manajemen secara internasional. Sikap ini menggabungkan dunia di luar batas-batas nasionalismenya dengan kemampuan berpartisipasi dalam ekonomi global. Ohmae(2000), menjelaskan gejala ini dengan pernyataan yang sederhana bahwa ”sekarang tidak ada lagi luar negeri”.
Implikasi dari perkembangan globalisasi terhadap konsepsi, pemikiran dan praktek-praktek manajemen pada berbagai organisasi khususnya pada organisasi bisnis kian tidak terhindarkan. Semua hal yang semula memadai dan cocok diterapkan pada situasi budaya lama menjadi usang dengan munculnya globalisasi dan pasar bebas. Dalam organisasi bisnis saat ini hanya yang paling adaptif yang akan mampu bertahan. Perusahaan atau organisasi bisnis yang resisten dengan cara-cara lama, tidak menyesuaikan diri dan masih belajar akan tertinggal.
Dimensi lain yang mempengaruhi keberhasilan bisnis adalah variabel lingkungan eksternal seperti politik, ekonomi, sosial budaya, iptek, informasi, etika dan hukum bisnis. Para pakar dan praktisi bisnis menyadari bahwa perubahan lingkungan eksternal amatlah cepat, terkadang sulit dimengerti/misterius (Rheinald Kasali, 2005). Oleh karena itu, organisasi bisnis harus tanggap dan adaptif terhadap perubahan. Taruhannya hanya ada dua pilihan ” berubah” atau ”diubah”.
Sejalan dengan Rheinald Kasali, M. Fuad, dkk. (2000), mengemukakan bahwa perubahan lingkungan bisnis global dan teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah kepada ”yang terkuat yang bertahan” (survival for the fittest).Keberhasilan perusahaan dalam berbisnis di pasar bersumber dari kemampuan menyesuaikan diri dengan memberikan pelayanan dan menawarkan barang dan jasa yang sesuai selera pasar.
Dampaknya, kondisi pasar pun berubah yang diindikasikan dari :
HERE !!!
PendahuluanSetelah lebih dari 50 tahun keberadaannya, organisasi koperasi diharapkan dapat menjadi pilar atau pilar perekonomian nasional & pergerakan ekonomi orang masih terus dipertanyakan. Karena perkembangannya belum sesuai dengan harapan atau mendekati tingkat dicapai di negara lain. Fenomena empiris koperasi Indonesia jika dibandingkan dengan praktek koperasi co di negara industri yang merangkul berbagai liberal kapitalistik & metode ekonomi berpikir tentang oleh banyak sebagai masih jauh di belakang, atau jalan dalam (stagnan) & cenderung tergantung pada fasilitas & bantuan pemerintah. Bahkan, beberapa yang lain berpendapat bahwa koperasi tersebut lebih sering digunakan dalam kepentingan umum asing.Undo edits
Maksud dan TujuanPenelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang sedang berlangsung dalam kehidupan gerakan koperasi di Indonesia. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :
- Mengetahui prospek pengembangan koperasi di Indonesia dilihat dari sudut pandang ilmu manajemen.
- Buat rekomendasi tentang pendekatan pemberdayaan koperasi dalam lingkungan yang berubah dengan memikirkan dimensi manajemen pengetahuan.
Globalisasi dan ManagemenGlobalisasi adalah suatu fakta kehidupan yang sulit terhindar. Kehidupan terpengaruh oleh arus globalisasi terutama kalangan dunia usaha. Badan usaha yang berkeinginan untuk bertahan dalam pasar dituntut untuk memiliki fokus global, tidak hanya perusahaan besar bahkan bisnis kecil pun mulai berorientasi global.
Terkait dengan kondisi ini, Stoner menyatakan bahwa globalisasi menyumbang tiga fenomena yang saling berkaitan yaitu faktor kedekatan, lokasi dan sikap. Apabila disatukan, ketiga faktor tersebut menekankan suatu susunan kompleksitas yang belum pernah terjadi dan dihadapi sebelumnya oleh para manajer organisasi bisnis. Globalisasi mendorong sikap baru yang lebih terbuka dalam mempraktekkan manajemen secara internasional. Sikap ini menggabungkan dunia di luar batas-batas nasionalismenya dengan kemampuan berpartisipasi dalam ekonomi global. Ohmae(2000), menjelaskan gejala ini dengan pernyataan yang sederhana bahwa ”sekarang tidak ada lagi luar negeri”.
Implikasi dari perkembangan globalisasi terhadap konsepsi, pemikiran dan praktek-praktek manajemen pada berbagai organisasi khususnya pada organisasi bisnis kian tidak terhindarkan. Semua hal yang semula memadai dan cocok diterapkan pada situasi budaya lama menjadi usang dengan munculnya globalisasi dan pasar bebas. Dalam organisasi bisnis saat ini hanya yang paling adaptif yang akan mampu bertahan. Perusahaan atau organisasi bisnis yang resisten dengan cara-cara lama, tidak menyesuaikan diri dan masih belajar akan tertinggal.
Dimensi lain yang mempengaruhi keberhasilan bisnis adalah variabel lingkungan eksternal seperti politik, ekonomi, sosial budaya, iptek, informasi, etika dan hukum bisnis. Para pakar dan praktisi bisnis menyadari bahwa perubahan lingkungan eksternal amatlah cepat, terkadang sulit dimengerti/misterius (Rheinald Kasali, 2005). Oleh karena itu, organisasi bisnis harus tanggap dan adaptif terhadap perubahan. Taruhannya hanya ada dua pilihan ” berubah” atau ”diubah”.
Sejalan dengan Rheinald Kasali, M. Fuad, dkk. (2000), mengemukakan bahwa perubahan lingkungan bisnis global dan teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah kepada ”yang terkuat yang bertahan” (survival for the fittest).Keberhasilan perusahaan dalam berbisnis di pasar bersumber dari kemampuan menyesuaikan diri dengan memberikan pelayanan dan menawarkan barang dan jasa yang sesuai selera pasar.
Dampaknya, kondisi pasar pun berubah yang diindikasikan dari :
- Kekuasaan sudah beralih ke tangan konsumen (demand driven).
- Skala produksi yang besar bukan lagi merupakan suatu keharusan.
- Batas negara dan wilayah tidak lagi menjadi kendala.
- Teknologi dengan cepat dapat dikuasai dan mudah ditiru.
- Setiap saat muncul pesaing dengan biaya yang lebih murah.
- Meningkatnya kepekaan konsumen terhadap harga dan nilai.
Baca selengkapnya klik link dibawah.Download Tinjauan Prospek Koperasi Indonesia Dari Perspektif Disiplin Ilmu Manajemen Bisnis
HERE !!!
Perbankan Syariah STAIN Metro
Anggaran Perbankan