D3 Perbankan Syariah: Perbankan Syariah

Ads

Showing posts with label Perbankan Syariah. Show all posts
Showing posts with label Perbankan Syariah. Show all posts
Thursday 31 May 2012

PERBANKAN SYARIAH: BNI Syariah Solo Ekspansi Ke Daerah

SOLO—Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melakukan ekspansi luar biasa tahun ini. Setelah mengoperasikan kantor cabang pembantu (KCP) di Sragen, Kamis (24/5) lalu, dibuka KCP baru di Klaten.
Setelah dua KCP tersebut, semester II/2012, bank syariah yang telah spin off atau memisahkan diri dari manajemen BNI konvensional itu berencana membuka dua KCP lagi, berlokasi di Boyolali dan Sukoharjo.
Pimpinan Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Syariah Solo, Nurcahyo Dwi Artianto (Anto), mengatakan sepanjang tahun ini pihaknya terus melakukan penetrasi pasar dengan membuka KCP dan menjalin kerja sama dengan sejumlah BMT di daerah. BMT merupakan penyalur pendanaan BNI Syariah di kawasan yang belum terjangkau KCP.
Menurut Anto, pangsa pasar bank syariah kini semakin lebar seiring makin banyaknya masyarakat yang berminat dengan sistem perbankan syariah. “Bank syariah makin booming, termasuk di daerah. Tahun ini kami harapkan dibuka empat KCP di Soloraya,” ungkap dia yang resmi memimpin KCU BNI Syariah Solo April itu, saat dijumpai wartawan, di ruang kerjanya, Senin (28/5/2012).
Anto mengakui selama ini konsentrasi pasar masih terpusat di Kota Solo. Sebagai gambaran produk Tunas Usaha Syariah (TUS) atau serupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bank konvensional, sebagian besar diserap kalangan pedagang pasar, pedagang batik, dan pelaku usaha di sektor perdagangan lain. Kalangan pedagang diketahui mendominasi perekonomian Solo.
Berdasarkan data pihaknya, BNI Syariah Solo telah menyalurkan Rp1,075 miliar dana TUS, dari kuota Rp1,5 miliar yang ditetapkan. Jumlah tersebut masih mungkin bertambah mengingat potensi pasar di daerah yang berpeluang untuk digarap.
Kelak jika empat KCP telah beroperasi, Anto optimistis dapat menyalurkan lebih banyak dana lagi bagi kalangan UMKM yang membutuhkan. Partisipasi BNI Syariah terhadap penyaluran KUR diakui mampu mendongkrak nilai KUR secara global.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Doni P Joewono, menjelaskan outstanding KUR pada April 2012 mencapai Rp889,83 miliar atau tumbuh 73,48% dibandingkan periode sama tahun lalu. KUR senilai itu disalurkan kepada 92.537 debitur. Pertumbuhan KUR yang luar biasa, menurut Doni menunjukkan perbankan Solo kini lebih serius dalam menyalurkan KUR.
Selain itu, keterlibatan BNI Syariah untuk ikut serta menyalurkan KUR juga menjadi alasan mengapa pertumbuhan KUR begitu menggembirakan. Masuknya BNI Syariah menambah daftar bank penyalur KUR di Soloraya, yang saat ini mencapai delapan bank penyalur. “KUR di wilayah Soloraya disalurkan delapan bank, yaitu BNI Syariah, BNI, BTN, Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Jateng dan BRI,” beber Doni.
Perbankan Syariah STAIN Metro Perbankan Syariah
Wednesday 30 May 2012

Malaysia siap dirikan Bank Syari'ah di Indonesia

BANDUNG, KOMPAS.com — Jaringan perbankan dan grup jasa keuangan terbesar di Malaysia, Malayan Banking Berhad (Maybank), bersiap mendirikan kantornya di Indonesia.
"Rencananya, kantor itu yang terbesar di ASEAN. Mereka mengoperasikan perbankan yang bergerak dalam bidang syariah," kata Ketua Dewan Syariah Nasional (Ketua DSN) Maruf Amin di sela-sela pembukaan Bandung Islamic Finance & Investment Summit (BIFIS) 2012 di Hotel Grand Royal Panghegar, Jalan Merdeka, Bandung, Senin (28/5/2012).
Menurut Maruf, rencana yang digulirkan Maybank itu karena menilai pasar Indonesia sangat terbuka. Terlebih lagi, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak, dan Islam merupakan mayoritas. "Regulasi di Indonesia pun mendukung. Jadi, itu adalah sebuah marketable," ujarnya.
Sebelumnya, Maybank telah mendirikan cabang di Singapura, Indonesia, dan Filipina. Di Indonesia, Maybank saat ini memiliki 97,5 persen saham Bank International Indonesia (BII).
Menurut Maruf, kehadiran Maybank dapat semakin merangsang pertumbuhan perbankan syariah di Tanah Air, yang masih memiliki market share kecil jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Meski market share-nya masih kecil, kata Maruf, perbankan syariah di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang positif.
Masih kecilnya market share perbankan syariah ini, menurut Maruf, karena masih banyak kalangan di Tanah Air yang belum memahami manfaat perbankan syariah. Faktor lainnya, sistem jaringan perbankan syariah di Tanah Air masih kurang mumpuni dan minim.
"Untuk itu, kami siapkan berbagai langkah guna meningkatkan perbankan syariah di Tanah Air. Langkah-langkah itu antara lain membentuk working group atau jaringan dengan pihak lain. Misalnya, bekerja sama dengan Bank Indonesia dan akuntan-akuntan untuk mendirikan Syariah Center," kata Maruf.
Langkah lainnya, DSN terus berusaha menciptakan inovasi produk syariah guna menjaring pasar-pasar potensial. "Kami pun melakukan sistem channelling," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bank Indonesia Bandung (KBIB) Lucky Fathul Aziz Hadibrata mengatakan, perbankan syariah cocok untuk mendanai sektor pertanian karena perbankan syariah menerapkan sistem bagi hasil. "Saya kira, lebih baik, kredit atau pendanaan perbankan yang dimanfaatkan kalangan petani berbasis syariah. Itu karena, pertanian memerlukan waktu lama dan risiko yang lebih tinggi daripada sektor lainnya," ujar Lucky.
Menurut Lucky, perbankan syariah masih menjadikan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai target pasarnya. "Padahal, sektor UMKM pun dibidik perbankan-perbankan konvensional, tidak hanya perbankan BUMN-BUMD dan swasta nasional, tapi juga perbankan asing," ucapnya.
Ia berpandangan, penyaluran kredit bagi pertanian dapat meningkatkan likuiditas kredit bank syariah. Penyaluran kredit perbankan syariah di Jawa Barat (Jabar) saat ini baru mencapai Rp 5,4 triliun.
Lucky menyatakan, jika jumlah perbankan syariah di Jabar 16 unit, ditambah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 11 unit, serta dapat memanfaatkan sektor pertanian, tentunya hal itu tidak hanya membuat likuiditas kredit meningkat, tetapi juga mendongkrak aset dan dana pihak ketiga. (win)
Perbankan Syariah STAIN Metro Perbankan Syariah

Klik Like yaaa..?